Menemukan lelaki bermata bening
Pada wajahnya penuh luka
Pada senyumnya terlukis janji yang belum usai
Ia saksikan tawa pada bibirnya
Sedang pada hatinya terendap luka
Seperti akar-akar yang diderai hujan
Luka tumbuh, meski musim telah menjadi semi
Lelaki yang sering bertanya
Seberapa jauh langkah yang mesti ia retas
Seberapa sisa janji yang masih membekas
Pada sanubari perempuan berbaju toska
Lelaki yang menutup jendela
Dari celah-celah cahaya yang berusaha mengobati luka dada
Lelaki yang membekukan hati
Hanya perempuan berbaju toska
Dan ia berkata...
"Tumbuh ranum, senyumnya dibenak
Lentik jemari halus mengusap rambut hingga lelap
Suaranya abadi mengendap menjadi darah
Dan pada malam, tak ada melodi seindah namanya"
Akupun merunduk,
Dan teringat pelangi
Aku hanya ingin mengatakan
Bahwa pelangi itu indah
Namun hanya fatamorgana
Bandung, 25 Nopember 2013
Pada wajahnya penuh luka
Pada senyumnya terlukis janji yang belum usai
Ia saksikan tawa pada bibirnya
Sedang pada hatinya terendap luka
Seperti akar-akar yang diderai hujan
Luka tumbuh, meski musim telah menjadi semi
Lelaki yang sering bertanya
Seberapa jauh langkah yang mesti ia retas
Seberapa sisa janji yang masih membekas
Pada sanubari perempuan berbaju toska
Lelaki yang menutup jendela
Dari celah-celah cahaya yang berusaha mengobati luka dada
Lelaki yang membekukan hati
Hanya perempuan berbaju toska
Dan ia berkata...
"Tumbuh ranum, senyumnya dibenak
Lentik jemari halus mengusap rambut hingga lelap
Suaranya abadi mengendap menjadi darah
Dan pada malam, tak ada melodi seindah namanya"
Akupun merunduk,
Dan teringat pelangi
Aku hanya ingin mengatakan
Bahwa pelangi itu indah
Namun hanya fatamorgana
Bandung, 25 Nopember 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari berbagi pengalaman dan fikiran untuk terus belajar... :)