Love Story

  • 1
Mungkin udah banyak yang baca buku 154 halaman ini yang ditulis oleh Erich Segal. Dan buku ini berhasil mencuri waktuku untuk menyelesaikannya dalam waktu sehari. Dikutip dari buku Love Story.
Euuuh malah banyak cing cong, cekidot lah. . .

Oliver Baret IV kuliah di Harvard dan Jenny Cavillery di Radhclife. Oliver kaya, jenny miskin. Oliver atlet, Jenny bermain musik.

Tapi mereka jatuh cinta

ini kisah singkatnya. . .

Berawal dari pertemuan mereka di perpustakaan Radclife karena Oliver bermaksud mencari buku. Kemudian dia berpura-pura mengajak si empat mata yaitu Jenny untuk minum kopi, agar ia bisa mendapat buku yang dicarinya. Namun pembicaraan mereka membuat mereka saling tertarik satu samalain.

Oliver bermain pada pertandingan hoki es, dia adalah pemain hebat dan berhasil mengalahkan tim Dartmourth dan mengalahkannya dengan 7-0.

Kehidupan Oliver Barret IV dengan ayahnya Barret III sangat tidak harmonis. Bahkan Barret IV memanggil ayahnya dengan "muka batu" atau "si brengsek". Karena ia merasa ayahnya tak pernah mendengarkan perkataannya. Dan juga dia tidak mau diprogram untuk tradisi Barret yang telah membangun Barret Hall, gedung terbesar dan terjelek di Harvard Yard -menurutnya- yaitu sebuah monumen kolosal untuk memamerkan kekayaan, keangkuhan, serta harvardisme keluarganya.

Suatu hari Jenny dibawa masuk kerumah Barret III (ayah baret IV). Walaupun ia tidak mengerti mengapa dia mengajak Jenny, apakah ia benar-benar membutuhkan restu si muka batu? Salah satu alasannya adalah Jenny menghendakinya. Alasan lainnya, Oliver III adalah bankirnya dalam arti yang paling hina : ia membayar uang kuliahku, kata Barret IV.

Jenny punya banyak kelebihan, namun kesabaran tak termasuk di dalamnya. Dan setiap berbicara tak pernah bisa dikalahkan Barret III.

Setelah lulus kuliah, mereka melangsungkan pernikahan. Bulan madu mereka habiskan di atas perahu pesiar, bersama 21 anak. Kehidupan mereka setelah 3 tahun pernikahan begitu pas-pasan, kecuali pada waktu tidur. Setiap hari mereka memikirkan bagaimana mengumpulkan cukup uang untuk melakukan yang harus mereka lakukan.

Oliver lulus peringkat ketiga dari sekolah hukum Harvard. Joel Fleishmenn si penyunting senior hanya mengomentari artikel yang dibuat Barret IV dengan kata "artikel yang bagus". Namun Jenny sang istri menilai artikelnya dengan kata "tajam, cerdas, dan disajikan secara memikat".
Akhirnya dengan restu sang istri Barret IV bekerja di sebuah Biro Hukum Jonas dan March, sebuah biro bergengsi yang berorientasi pada kebebasan perorangan.

Namun akhirnya Barret IV harus melakukan sesuatu yang belum pernah ia lakukan sebelumnya kepada ayahnya, apalagi didalam pelukannya. .
Apakah yang terjadi. . .
Hmmm yang belum baca, baca aja deh. . .

1 komentar:

Mari berbagi pengalaman dan fikiran untuk terus belajar... :)