Ciwidey part I

  • 0
Orientasi dan silaturahmi mahasiswa baru kemarin kita pergi ke ciwidey Bandung. Persiapan OSABA kemarin cukup membuat otaku hampir ngehang. Karena sehari sebelum pelaksanaan kaka kelas memberi syarat yang cukup menguras otak. Dan kelompokku kebagian meresensi buku kala agama jadi bencana karangan charles kimbal dengan tebal 300an pkonyamah. Dan ternyata buku itu tak baik dibaca oleh orang yang belum jadi seperti . .ehm. . Yang nulis,karena itu buku terjemahan yang bercampuran dengan fikiran filsafat charles kimbal. Cukup menegangkan ketika meresensi buku itu, karena aku yakin gak bisa jawab kalo ditanya isinya. .hehe


jam 7 pagi berangkat ke kampus dengan muka agak merah ketika lewat menuju fakultas karena saya membawa tas besar serupa orang yang akan pulang kampung alias mudik dihari raya. Huft. .

sedikit ku lihat raut muka kaka kelas yang agak aneh pada hari itu. Mereka menunjukan muka-muka yang males mengungkapkan satu patah kata pun. Entah apa yang mendiskriminasi mereka melakukan itu. Namun hati nurani ku dengan cukup sopan berkata "is. . . mereka kecapean". Hmmm sehingga cukup ku fahami.

kita memakai kostum layaknya mau wisudaan dengan pakaian jas. Dan papan nama serta pin penunjuk identitas. . Dan cukup keren. . Ck ck ck

Hari pertama diisi oleh para pemateri. Yang pertama di isi oleh ibu-ibu yang sudah berumur 34 namun namun raut mukanya tak sepadan dengan usianya. Dengan kacamata dan baju yang cantik serta kulit putih yang masih lentur dia lebih terlihat layaknya orang yang berusia 25 tahun. Lilis itulah namanya. Dia memberi materi tentang pengembangan diri. Yang mana intinya "jika kita ingin sukses, positif tingking lah. Dan hidup adalah proses"

2 jam berlalu. Pematerinya diganti oleh seorang bapak yang dianugrahi senyum manis namanya pak Julian. Materinya cukup menarik karena berhubungan dengan jurusan yang saya ambil saat ini.
Plural dan cendikiawan. Itulah kata pak juli tentang citra diri mahasiswa PeA.

karena materi cukup memb0sankan namun salah satu kaka kelas berinisiatif memberikan satu intermezo dengan menyuruh kita mengartikan nama sendiri. Dan saya cukup tertarik dengan nama kaka kelas itu "artup" dia mengambilnya dari kata "art=seni" dan "Up=tinggi" artinya dia orang yang mempunyai jiwa seni yang tinggi. Kalo gak salah siiyh kayak gitu.

Dan selanjutnya peserta yaitu kita. Yang cukup membuat saya gak kuat nahan tawa, nama salah seorang teman saya "asep nikmat", asep. .hmmm lupa lagi, dan "nikmat" katanya nama nikmat ini diberikan karena dia hasil dari kenikmatan orang tuanya. Ck ck ck. .sadis.

Setiap stelah materi. Kita diberi selingan yang cukup mendidik. Seperti tadi menyebutkan arti nama, menulis motivasi datang kesana. Dll.

materi selanjutnya diberikan oleh kaka kelas anak tasawuf. Tentang leadership. Hmmm cukup membosankan dan menyebalkan, karena dia membuat pipi saya merah, semerah buah delima (wkwkwk), mungkin dia agak jengkel dengan saya karena celingak -celinguk terus. Sehingga saya menjadi sasaran utama untuk dia jadikan tampungan pertanyaan. Dan sungguh memilukan jawaban yang saya berikan "gak ngerti kak". .huaduuh memalukan. .padahal aku tahu jawabannya tapi kenapa jawaban itu yang keluar. Sehingga kaka itu berkata seperti ini "saya agak heran dengan anda, kenapa sampai2 anda gak ngerti". Ya sudahlah saya hanya bisa pasrah dan nilai D sudah ditangannya.

dan pemateri ke empat dibahas tentang teologi yang cukup membuat saya mengantuk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari berbagi pengalaman dan fikiran untuk terus belajar... :)