Sunday nite with salt

  • 0
Catatan sebelum tidur ku awali dengan cerritaku dimalam ini. Termasuk malam yang tak menyuntukan buatku karena malam ini di bumbui dengan garam, kenapa garam karena sayurpun tanpa garam rasanya hambar banget, walaupun dengan macam-macam bumbu dari berbagai penjuru dunia namun tanpa di tambah garam rasanya gak bakalan enak hmmm Cuma statement.
Malam ini acara muharaham di ma’had, dengan dekorasi yang murah namun meriah, dengan tempat yang sederhana, alas duduk sederhana pula namun tak menyurutkan untuk tak dapat menikmatinya dengan khidmat.
Penampilan pun sederhana, tamu undangan pun hanya 3 orang dan sebagian lagi musyrifah, penampilan drama dan sebuah puisi yang dibawakan dengan penuh penghayatan dari seorang santri cantik nan mungil yang pandai membacakan puisi, penampilan akustik dari 2 orang gitaris dan seorang fokalis bersuara merdu yang membawakan lagu we will not go down dan jangan menyerah, panitia berusaha membuat estetika berpakaian dengan baju hitam putih seragam yang mereka kenakan, begitu juga dua pembawa acara yang mengenakan baju batik, sehingga terlihat lebih kompak dan tentunya cantik karena memang cewek semua tanpa memandang dari arah manapun selain itu.
Tak terlewatkan dalam acara seperti ini yaitu pentas teater yang berjudul entah apa lupa lagi yang ditampilkan oleh para OMJ, cukup membuat kita tertawa dan memberikan hikmah yang sangat besar, karena teater itu menceritakan tentang anak-anak ma’had yang nakal. Hikmah itu dapat diambil bahwa sebenarnya kita harus kembali pada niat kita datang kesini, dan ingat pula akan orang tua yang mencari uang banting tulang buat kita, namun disini kita hanya menikmati kerja keras orang yang telah mengurus dari awal kita menangis, bahkan melahirkan kita dengan taruhan nyawa. Hal yang tak baru ku sadari hidup terlalu singkat untuk menikmati kehidupan dunia dengan hal-hal yang kurang berguna, waktu terlalu singkat juga untuk kita yang ingin menuntut ilmu dengan sebenar-benarnya.
Namun garam yang tadi saya sebutkan bukanlah hiburan-hiburan itu atau dekorasi indah itu, namun dibalik semuanya tak akan ada tanpa adanya kebersamaan, tanpa adanya interaksi yang baik antar santri. Keberagaman begitu indah ketika kita bersama, teman begitu indah kurasakan saat itu, saat kita tertawa bersama di akhir acara, rasanya beban dalam hidup tak pernah mampir walau hanya sedetik, tawa yang menyatu itu merubah bunga bangkai menjadi mawar tanpa duri yang indah, begitu indah kebersamaan kurasa. Tak ada yang lebih indah dari hikmah belajar dan mondok istilahnya daripada kumpul-kumpul dan tertawa bersama teman-teman. Saat merindukan orang tua, mereka memberikan suatu pendekatan yang tak disadari telah menyamarkan rasa rindu itu hingga menjadi titik yang tak terlihat.
Dalam kegiatan seperti itu lagu yang diputar dalam acara selalu membawa kesan tersendiri, begitu juga malam tadi, lagu insomnia craigh david menjadi sensasional di telinga dan merewind semua kejadian malam itu, sehingga menjadikannya malam yang tak terlupakan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari berbagi pengalaman dan fikiran untuk terus belajar... :)