Malam kelam

  • 0
belajar membuat puisi ternyata bukanlah hal yang mudah, mulai dari menyusun kata sampai menggabungkannya menjadi untaian kata yang lembut nan indah dilihat. Kalo menurut aku yang baru belajar bikin puisi masih harus menggunakan perasaan dan masuk di kondisi yang akan dibuat puisi itu, atau memang pusi itu seperti itu?
hmmm bener-bener gak paham, apa aja yang bisa membuat puisi itu bener-bener bisa diterima sebagai puisi, atau aaah bingung ngungkapinnya juga. karena lihat-lihat puisi dari Emha Ainun Najib begitu memukau, mudah dipahami, sarat makna, namun kata-katanya indah.
dan kalau diliat dari sebagian orang yang membuat puisi terkadang kata-kata mereka kurang mudah dipahami, atau memang harusnya seperti itu.
mencoba bikin puisi bener-bener dari hati karena keadaan pada waktu itu sangat kacau. tapi masih sangat ragu, apakah ini bisa disebut puisi atau hanya curhatan... tapi komentar-komentar di facebook mah ada sih pujiannya, tapi da sebenernya gak ngerti bagus kenapa bagus,,, walaupun memang ada yang mengkritik, tapi bingung juga harusnya gimana...huffft..


malam ini begitu lembut,,, namun tak demikian dengan emosiku yang tak bisa kumanjakan lagi.
ia berontak pada tuannya, tak sopan kubilang,,,,
tapi mereka lebih tak sopan teriaknya.
aku hanya bisa diam,,,
AKU ? siapakah yang bercerita barusan,,,

senyum manis yang kuukir dengan hati-hati, mereka hancurkan dengan sebongkah batu emosi.
Entah nalarku yang salah mengartikannya,,,
semuanya kutahan dalam jiwaku agar tak kulukai mereka dengan siletku,,
namun mereka sengaja mengeluarkan dari dirinya dengan sekehendak hati,,,

Tuhan,,,, apa Engkau sedang menguji kesabaranku,,
kesabaranku tuk selalu menjadi orang tolol...
kesabaranku tuk memenjarakan amarahku,,,
yang membuatku semakin terdampar,,,

sahabat,,, aku sebut mereka seperti itu,,,
yang kutahu kata itu manis seperti madu,,
indah,,, dan tak terlukiskan,,,
namun kenapa ini lebih pahit dari empedu,,,'
kesabaranku selalu didorong,,,
walaupun kuberusaha kuat,,, namun ini tak sedikit,,,
aku tak mungkin terus bertahan,,
sedangkan batu harapanku hampir roboh,,

Tuhan,,, apa adai api dibalik asap ini,,
apa Kau memberiku suatu balasan dosanku?
kalau memang begitu,,,
tamparlah aku dengan dengan ketulusanmu,,,
warnai aku dengan keberanianmu,,
karena air mata saat ini tak harus aku gali,,,


buat yang bersedia membaca coretan ini, harap komentarnya ya.. atau yang punya link yang menjelaskan embel-embel tentang puisi mohon di share ya.. atau buku-buku rujukan yang bisa membantu biar bisa kaya Emha Ainun Nadjib hehe... ngayal...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari berbagi pengalaman dan fikiran untuk terus belajar... :)