galau

  • 1
Galau? gak tahu sebenarnya apa yang dimaksud orang-orang dengan apa yang dinamakan galau. Entah entah bentuk lain dari yang namanya bingung, entah bentuk lain jua dari yang namanya sedih, entah dan entahlah masih tidak tahu arti yang sebenarnya.
tapi suatu malam, aku bisa mengatakan pada hatiku kalau aku sedang merasakan galau itu, dimana aku merasa tubuhku tertindih batu-batu yang runcing, semakin bergerak tubuhku semakin sakit saja. Dan kurasakan titik-titik hujan yang menemani dinginnya malam menenggelamkanku sampai sesak dadaku. Dia sangat mengganggu, seperti anak kecil yang tega pipis di baju saat sudah rapih berdandan untuk pergi kesuatu tempat yeng penting.
Galau seperti mercusuar yang berkarat dan hitam serta mengeluarkan bau mayat yang tak terperikan baunya. sangat-sangat memuakan.  kenapa tuhan menciptakan galau??
Galau biasa kutemukan dibalik kata yang lemah,, dibalik hati yang sedang layu tak menemukan hujan. bisa juga kutemukan dijalan di tempat sampah-sampah memori yang terasa sangat berserakan. Yang dibelai angin dan mengirimkan bau-bau amis.
Galau bisa aku jadikan sahabat juga, saat aku merasakannya aku bisa menemukan kata-kata yang tak pernah kutemukan sebelumnya. Kata-kata itu menjadi indah, karena rasa galau benar-benar membuatku lelah. Galau menjadi seperti kerikil yang masuk kedalam seekor kerang kecil yang mengadu kesakitan, tapi setelah lama ia merasakan kepuasan tersendiri, karena dengan rasa sakit itu ia bisa menghasilkan mutiara yang indah. Begitupun aku, aku jadi bisa menulis sebuah puisi dari kegalauanku. Walaupun mungkin belum bisa dikatakan puisi,, tapi itu membuatku puas.


dalam galau...
kumerasakan lempengan-lempengan batu menindih dadaku
dalam galau...
kurasakan titik-titik hujan merendamku sampai dadaku sesak
dalam galau...
aku seperti menemukan jalan buntu saat ku ingin menyapamu
galau menyapaku dilembutnya embun menjadikannya kristal-kristal perih menusuk kulitku.
dalam galau,,,
kurasakan angin neraka yang panas menetes diatas keningku

aku butuh udara untukku bernafas lega
tapi galau melumatnya dan mencoba membunuhku pelan-pelan
menghunuskan pedang melalui kepalaku...
menuju hatiku dan menggoda mataku untuk selalu ku menangis..


1 komentar:

  1. Sebetulnya kata galau itu sudah merupakan bahasa Indonesia baku ada di kamus, arti pikiran tak keruan (KBBI). Tapi penggunaannya kurang populer sebelum era alayisme dimulai hehehe :)

    BalasHapus

Mari berbagi pengalaman dan fikiran untuk terus belajar... :)