KEGALAUAN MARET

  • 0

Sepertinya Maret memang tidak selalu membisikan berita yang hangat, kalau bukan februari biasanya desember atau januari. Nyanyian bulan maret tak semerdu bulan lalu, atau mungkin harus tahun yang kusalahkan. Tahun 2012 bukan tahun cinta, 2012 tahun duka, mungkin karena itu suku maya meramalkan akan datang kiamat. Harga BBM juga naik di tahun ini, rakyat mengamuk, wakil rakyat semakin gemuk.
LINK GAMBAR

Ku coba mengenal Maret lebih dekat, ku berjalan menelusuri hari demi harinya yang kian bertambah banyak hitungannya. Ada orang yang mungkin berlebihan memanjakan bulan maret, tapi aku coba mencintai bulan Maret, dia begitu unik jarang dipandang banyak orang. Ya selain dari supersemar dan hari pahlawan nasional lainnya. Aku tak begitu kenal memang dengan bulan Maret, tapi ya itu tadi bulan maret kadang menceritakan histori dirinya dalam sebuah wujud peperangan dan kebrutalan. Aku begitu simpati pada bulan Maret karena dia terlihat terpuruk.
Yang ku ingat, tak ada ulang tahun temanku di bulan ini, yang akan bisa membuat temanku mengingatku  setiap bulan maret. maret sering bercerita kepadaku bahwa dia sering menyusahkan banyak orang, namun dia sendiri bercerita pada sebelas maret tersebut, dia sangat bergembira mendengar orang lain bercerita tentangnya. Spanduk-spanduk besar menyebut namanya.
Lagi, dia menyebutkan kota Jogja yang mengenangnya lewat sebuah tugu, walaupun tugu itu hitam dan tak berwarna namun dia sangat puas dengan tarian-tarian gemulai rumput hijau di sekitarnya.
Maret bercerita kepadaku bahwa dia rindu sebuah sejarah yang akan diukir para pengisi hari-harinya. Dia ingin meminta kepada sebuah kenangan untuk singgah lagi dihadirnya ia dalam tahun ini. Bukan hanya ulang tahun seseorang, tapi sebuah totalitas para pengisi hari-hari dalam menemukan eksistensi sebuah perdamaian dan keadilan di negeri ini. Ketika BBM naik, ketika sang Presiden tak bergairah lagi, ketika pelacur-pelacur uang Berjaya menemukan harta karunnya dalam ranah perpolitikan besar.
Tadi siang ku dengar ada sebuah aksi mahasiswa di Jogja perihal kenaikan BBM. Maret akan sangat bergembira mendengar ini. Dimana ketidak adilan dipukul-pukul, kesadaran bermanusia menunjukkan taringnya. Sehingga sang penguasa menjadi seperti fir’aun yang menjadi kanibal dengan cara yang halus.
Bulan maret dan bulan-bulan lain masih merindukan saat-saat yang bisa membuat pena menuliskan namanya lagi, dalam diari-diari para pejuang, dan pada catatan-catatan anak SMA. Semoga maret tidak dulu mati sebelum sejarah menyebut namanya lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari berbagi pengalaman dan fikiran untuk terus belajar... :)