CERITA SELEPAS HUJAN

  • 1
Pernah ku ceritakan padamu, bahwa saat hujan, aku selalu menunggumu dihalte. Menunggu jejakmu yang mengantar payung menjemputku dengan sepatumu yang basah. Ya, tapi kau lagi-lagi tak pernah datang. Hanya guntur dan petir yang kau hujamkan. Aku hanya tersenyum dan itulah hujan.

Sehabis hujan, aku berjalan bersama rintik gerimis. Mengingat hujan itu dan guntur yang kau lepas dan sejuknya hujan yang mungkin juga kau yang mengantar. Aku hanya bercerita pada gerimis. Ternyata gerimis mampu melipat luka ku. Sejuknya terasa lebih seimbang saat rasa-rasa tak lagi mampu ku cerna.

Selepas hujan, rumput-rumput tampak riang. Meraba-raba air hujan yang jatuh ke hidungnya. Mawarpun nampak lebih merah. Ya, aku tak harus menunggumu hujan. Sepertinya kau ada janji dengan yang lain disana. Di tempat yang aku inginkan untuk kita berbincang. Tapi, itu tempatmu dan dia. Silakan saja, aku bersama gerimis saja. :) 

1 komentar:

  1. "Aku selalu suka sehabis hujan di bulan Desember" Efek Rumah Kaca

    BalasHapus

Mari berbagi pengalaman dan fikiran untuk terus belajar... :)