Ingin bermain
bersamamu. Masuk kedalam dunia keadilan itu. Dunia yang cantik, seperti
perempuan anggun bertatakan melati di sanggul. Lihat saja dirimu, lihat, betapa
duniamu memberikan aroma yang khas, seperti teh yang selalu bapaku seduh setiap
pagi. Aromamu menyentuh sukma yang mengeras, kering, lupa dan tidur. Kau selalu
bangun, dan menngganggu tidur malam yang nyenyak.
Sebab, kita terlalu
sering tertidur, lupa dan bermimpi.
Aku bersabar
sajalah, meski tak ada sebuh janji. Namun ada hal ajaib yang diluar dugaan
setiap manusia. Entah alam ia, entah pikiran ia, atau yang membawa kita kesana.
Aku percaya itu, Dia, kau terserah tak percayapun. Terserah Tuhan apa yang ada
dipikiranmu, mungkin ia yang berbaju putih, atau berada di tempat gelap dengan
singgasana dan tongkat serta kepala botak berjanggut pirang. Atau paha
perempuan atau____ semua itu Tuhanmu dan berhalamu.
Tuhan mana yang
sebenarnya ada di pikiranku, aku tak pernah ingin jujur, aku berkata Allah
saja, entah apa bentuk Ia dalam pikiranku. Dunia masih di genggaman. Maka, apa
saja yang ada disanalah yang terpikirkan.
Ada Tuhan di jiwamu,
kau dekat, lebih dekat dari mereka yang bersorban angkuh, berjubah panjang dan
berjenggot tebal. Ah, kau ini sampai kapan mau menggodaku seperti itu.
Ijinkan kau
menyentuhmu, berkata-kata dan berkamar denganmu. Sebab, cinta itu ada padamu,
yang selalu bangunkan tidur-tidur panjangku.
teh iis... follow blog ab winabungsu.wordpress.com
BalasHapusudah teh winn...
Hapus